Wednesday, December 27, 2017

PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA - TULISAN 3

SIKAP HIDUP DALAM MENGHADAPI COBAAN

Setiap manusia pasti tak pernah lepas dari yang namanya musibah dan cobaan. Tapi hal tersebut semata-mata diberikan kepada orang tersebut karena pasti orang tersebut dapat melalui nya. Karena cobaan yang diberikan merupakan ujian yang diberikan dimana untuk meningkatkan derajat orang tersebut. Secara pribadi saya tidak pernah merasa mendapatkan cobaan yang tidak bisa saya lewati. Dan saya meyakini bahwa cobaan yang diberikan oleh Allah SWT semata-mata untuk menguji saya dan mengingatkan untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan kepada saya. Karena memang sudah kodrat manusia yang suka terlalu terlena dengan kenikmatan yang ada di dunia.
Dan menurut saya cobaan itu sendiri mempunyai berbagai jenis yang saya yakini saat ini baru ada dua, yaitu cobaan kesedihan dan cobaan kenikmatan. Semua cobaan sangat berdampak pada akal, hati dan pikiran. Berdasarkan dari yang saya rasakan selama ini, hal tersebut selalu memberikan pelajaran yang berharga kepada saya. Hal yang saya dapatkan dari kedua cobaan tersebut selalu sama, yaitu mengingkatkan saya untuk bersyukur dan selalu mengingat Allah SWT.
Terkadang kita tidak pernah menyadari dan larut dalam kesibukan duniawi yang menyebabkan terkadang lupa terhadap Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Hal tersebut bisa menjadi salah satu sebab diberikan nya cobaan kepada kita, bahwa kita tidak boleh lupa kalau dunia hanya bersifat sementara. Tapi yang malah terkadang membuat orang tersebut menyalahkan takdir… menyalahkan tuhan nya. Apa sudah segelap dan seputus asa itu kah sampai merasa yang paling menderita di dunia ?
Selain itu ada pula yang menderita karena mendapat cobaan secara bertubi-tubi dan merasa dunia tidak adil. dan merasa kenapa tidak seperti yang lain. Padahal jika kita menenangkan diri dan berfikir jernih, dan mau sedikit memandang kebawah, pasti akan terlintas dipikiran bahwa pasti ada orang yang lebih menderita dari kita, tetapi malah lebih kuat disbanding kita. Dan dari sana harus lah ada rasa malu pada diri sendiri karena sbegitu lemah nya hanya karena ujian yang seperti ini. Karena saya yakin jika didalam hati ada tiga hal ini maka kita bisa tenang dan bisa bangkit lagi, Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Ayah Ibu kita.
Pernahkan kalian tau perjuangan dan cobaan Rasulullah dan para Nabi lain nya pada masa nya ? lebih sulit dari kita. Tapi apa yang mereka lakukan? “Bersyukur dan berserah diri pada Allah SWT”. Berarti tidak ada alasan untuk kita selalu bersedih bahkan marah pada cobaan yang kita terima. Selalu ingatlah kalau cobaan yang kita dapat, belum tentu seberat cobaan Rasulullah atau bahkan orang tua kita sendiri. Cobalah terkadang saling berbagi kisah dan cerita kepada orang tua. Apalagi selama mereka masih ada di samping kita maka patutlah untuk selalu patuh pada orang tua. Perlu kita tau orang tua merupakan salah satu penopang paling ampuh yang ada dalam diri kita untuk selalu tetap tegak walau ditimpa cobaan yang memberatkan.
Prinsip yang selalu ditanamkan pada saya dari ibu saya adalah “Man Jadda Wajada”, “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil” dan selama ini memang selalu tepat. Walau sesusah apapun, tetapi dengan usaha yang saya lakukan tidak ada yang tidak terbayarkan. Dan perlu diketahui usaha yang terbayarkan itu bisa diartikan dengan hasil baik dan hasil dan buruk, karena terbayar lunas sesuai dengan usaha kita masing-masing.

Jika menghadapi cobaan, ingatlah selalu di dalam hati “karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Jangan selalu merasa kita adalah mahkluk yang selalu lemah. Menangislah dan kecewalah kamu pada hari ini, tapi pastikan esok bangkit menjadi orang yang lebih kuat dibandingkan kemarin. Karena walau bagaimanapun kita memang lemah, tetapi bukan berarti dijadikan kelemahan. Yakinlah kalau kita bisa lebih baik untuk kedepannya, karena ingatlah selalu hal yang membuat kita kuat yang selalu ada di hati dan pikiran kita.


“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
 (Q.S. Alam Nasyrah 94: 5- 6)

PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA - TUGAS 3

POKOK PEMBAHASAN TUGAS 3

I.          Regulasi dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Dalam aktivitas bisnis dapat dipastikan terjadi persaingan (competition) di antara pelaku usaha. Pelaku usaha akan berusaha menciptakan, mengemas, serta memasarkan produk yang dimiliki baik barang/jasa sebaik mungkin agar diminati dan dibeli oleh konsumen. Persaingan dalam usaha dapat berimplikasi positif, sebaliknya juga dapat menjadi negatif jika dijalankan dengan prilaku negatif dan sistem ekonomi yang menyebabkan tidak kompetitif.
Dari sisi manfaat, persaingan dalam dunia usaha adalah cara yang efektif untuk mencapai pendayagunaan secara optimal. Dengan adanya rivalitas akan cenderung menekan ongkos-ongkos produksi sehingga harga menjadi lebih rendah serta kualitasnya semakin meningkat. Bahkan lebih dari itu persaingan usaha dapat menjadi landasan fundamental bagi kinerja di atas rata-rata untuk jangka panjang dan dinamakannya keunggulan bersaing yang lestari (sustainable competitive advantage) yang dapat diperoleh melalui tiga strategi generic, yakni keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus biaya.

Tata Cara / Metode Pemilihan Penyedia Barang

A.  Pelelangan
Kelompok Kerja ULP (pejabat pengadaan) memilih metode pemilihan Penyedia. Untuk pengadaan yang dilakukan melalui pelelangan, metode pemilihan dibedakan menjadi: a) Pelelangan Umum; b) Pelelangan Sederhana; dan c) Pelelangan Terbatas. Pada prinsipnya pengadaan menggunakan metode Pelelangan Umum.
Pelelangan Sederhana dapat digunakan untuk pengadaan yang tidak kompleks dan bernilai sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Pelelangan Terbatas dapat digunakan untuk pengadaan dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan Pekerjaan Kompleks.

B.  Penunjukan Langsung
Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan menetapkan metode Penunjukan Langsung sesuai kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya. Pemasukan Dokumen Penawaran menggunakan metode 1 (satu) sampul. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur dan dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi harga.

C.  Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut: a) merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; b) teknologi sederhana; c) risiko kecil; dan/atau d) dilaksanakan oleh Penyedia orang perseorangan dan/atau badan Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil. Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar kepada Penyedia yang memenuhi kualifikasi. Penyedia tidak diwajibkan untuk menyampaikan formulir isian kualifikasi, apabila menurut pertimbangan Pejabat Pengadaan, Penyedia dimaksud memiliki kompetensi atau untuk Pengadaan Langsung yang menggunakan tanda bukti perjanjian berupa bukti pembelian/kuitansi. Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan.

D.  Kontes
Kontes dilakukan untuk pengadaan yang memiliki karakteristik: a) tidak mempunyai harga pasar; dan b) tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Metode penyampaian dokumen adalah 1 (satu) sampul. Evaluasi administrasi dilakukan oleh Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan dan evaluasi teknis dilakukan oleh Tim Juri/Tim Ahli dengan memberi nilai terhadap kriteria yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kontes.

Panitia Pengadaan dan Penyedia Barang/Jasa

Anggota panitia harus memenuhi beberapa persyaratan termasuk penguasaan tentang prosedur pengadaan, substansi pengadaan, jenis pekerjaan yang akan dilakukan, serta memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa pemerintah dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat pengangkat. Sama halnya dengan panitia pengadaan, penyedia barang dan jasa pemerintah juga diharuskan memenuhi kriteria tertentu yang ditentukan dalam peraturan tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Ketidaklengakapan persyaratan ini dapat menjadi penyebab tidak diakuinya penyedia barang/jasa dalam lelang atau penunjukan oleh instansi terkait.
Berikut ini beberapa kriteria penyedia barang/jasa:
a)   Memiliki keahlian, kemampuan manajerial dan teknis yang memadai, berpengalaman yang sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh instansi yang memberikan proyek pengadaan barang/jasa.
b)  Memenuhi aturan menjalankan usaha seperti yang ditentukan oleh perundang-undangan menyangkut bentuk dan legalitas usaha.
c)   Mempunyai kapasitas hukum untuk menandatangani kontrak untuk proyek yang akan dikerjakan.
d)  Bebas dari keadaan pailit, pengawasan pengadilan maupun memiliki direksi yang tidak dalam proses hukum.
e)   Memenuhi kewajiban sebagain wajib pajak pada tahun sebelumnya yang dibuktikan dengan pelampiran SPT dan SSP tahun terakhir.
f)    Pernah menangani proyek pengadaan barang/jasa untuk institusi swasta maupun pemerintah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Poin ini termasuk pengalaman subkontrak pengadaan barang/jasa.
g)  Memiliki alamat tetap dan dapat dijangkau dengan pos.
h)  Tidak masuk daftar hitam penyedia barang/jasa.

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip dasar sebagai berikut:
1)  Transparan: Semua ketentuan dan informasi, baik teknis maupun administratif termasuk tata cara peninjauan, hasil peninjauan, dan penetapan penyedia barang/jasa harus bersifat terbuka bagi penyedia barang/jasa yang berminat dan mampu tanpa diskriminasi.
2)  Adil:  tidak diskriminatif  dalam memberikan perlakuan bagi semua calon  penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan  kepada pihak tertentu, dengan cara atau alasan apa pun.
3)  Bertanggung jawab:  mencapai sasaran baik fisik, kualitas,  kegunaan, maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan usaha sesuai dengan  prinsip-prinsip dan  kebijakan serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
4)  Efektif: sesuai dengan  kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat  memberikan manfaat  yang sebesar-besarnya bagi para pihak terkait.
5)  Efisien: menggunakan dana, daya, dan fasilitas  secara optimum untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan biaya yang wajar dan tepat pada waktunya.
6)  Kehati-hatian: berarti senantiasa memperhatikan atau patut menduga terhadap informasi, tindakan, atau bentuk apapun sebagai langkah antisipasi untuk menghindari kerugian material  dan imaterial  selama  proses pengadaan, proses pelaksanaan pekerjaan,  dan paska pelaksanaan pekerjaan.
7)  Kemandirian: berarti suatu keadaan dimana pengadaan barang/jasa dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
8)  Integritas: berarti pelaksana pengadaan barang/jasa harus berkomitmen penuh untuk memenuhi etika pengadaan.
9)  Good   Corporate  Governance: Memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.


II.        Sumber Informasi Tentang Penawaran atau Peluang proyek TIK
Proses mencari informasi peluang usaha

Informasi sangat penting untuk mencari peluang-peluang yang ingin kita ketahui sebagai wahana keterbukaan kita kepada bermacam-macam berita yang ada di lingkungan yang ada disekitar kita.Banyak sumber untuk memperoleh informasi, mulai dari media cetak sampai pada media elektronik. Semakin lengkap sumber-sumber informasi yang ada tentu semakin mempermudah kita untuk memperoleh informasi mengenai peluang berbisnis. Kecanggihan teknolgi dan sumber informasi yang banyak sebagi contoh: majalah, Koran, televisi, buku, internet, radio, dan lain-lain.  Berikut beberapa tips dalam mencari informasi peluang bisnis :
·       Informasi tentang kepribadian dan kemampuan diri
·       Peluang yang dapat diraih
·       Kebutuhan dan keinginan konsumen
·       Lingkungan yang dihadapi
·       Situasi persaingan

Tahapan pengembangan usaha
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan usaha yaitu :
1.   Ide Usaha
2.   Kelayakan
3.   Implementasi
4.   Prestasi


Sumber ide usaha
Ide usaha dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya :
·       Berdasarkan hobi
·       Berdasarkan keahlian ( contoh : latar belakang pendidikan)
·       Membuat inovasi baru
·       Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar

Faktor utama sebelum memulai usaha
Terdapat beberapa faktor utama yang harus dipertimbangkan sebelum memulai usaha , yaitu :
·       Faktor kelayakan pasar
·       Faktor kesukaan
·       Faktor keahlian atau familiaritas
·       Faktor dana
·       Faktor bahan baku
·       Faktor sumber daya manusia dan teknologi
·       Faktor kepribadian
didalam perkembangan bisnis di dunia it sendiri terdapat jenis dan tipe bisnis Terdapat 2 macam bisnis informatika yaitu produk dan jasa.
1.   Produk
a.   Hardware / Perangkat Keras
b.   Software / Perangkat Lunak
2.   Jasa
a.   Aplikasi
b.   e-commerce
c.   Infrastruktur informasi dan computer
Tujuan pemasaran produk yang dalam bidang tertentu antara lain :

1.  Bisnis
Dalam hal ini masih dibedakan lagi bisnis apa yang akan Anda kelola. Bisnis online tentang produk apa, bisnis jual beli produk, konsultan atau bisnis penyedia jasa tertentu. Sebagai contoh Anda ingin membuka toko online khusus.

2.  Pendidikan
Memberikan informasi kepada anak didik atau pelajar berupa media pembelajaran secara online dan juga latihan soal – soal berupa e-learning.

3.  Pribadi
Untuk seseorang mencurahkan inspirasi mereka masing – masing dengan webstie mereka sendiri dengan ciri khas mereka.

Keunggulan yang akan diberikan :
1.   Easy to use, all platform.
2.   Maintenance selama kontrak masih berjalan
3.   Di kerjakan oleh tenaga ahli
4.   Proses Perancangan yang matang
5.   Hasil pembuatan bisa di pantau


III.     Kebutuhan Dokumen yang Tertuang dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) atau TOR (Term of Reference) atau Bidiing Document

Identifikasi kebutuhan adalah salah satu kegiatan dalam penyusunan rencana umum pengadaan. Kegiatan lain yang juga menjadi bagian dalam penyusunan rencana umum pengadaan adalah penyusunan dan penetapan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Sesuai dengan namanya, KAK adalah acuan dalam setiap pengadaan barang/jasa yang terdiri atas:
1.   Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi latar belakang, maksud, dan tujuan, lokasi kegiatan, sumber pendanaan, serta jumlah tenaga yang diperlukan
2.   Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan/pekerjaan tersebut mulai dari pengumuman, rencana pengadaan sampai dengan penyerahan barang/jasa
3.   Spesifikasi teknis barang/jasa yang akan diadakan; dan
4.   Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan termasuk kewajiban pajak yang harus dibebankan pada kegiatan tersebut.
Untuk menggambarkan KAK adalah Term Of Reference (TOR). KAK dan RAB merupakan dokumen awal yang disusun untuk penganggaran tahunan dan termasuk dalam dokumen anggaran K/L/D/I. Permasalahan yang terjadi di lapangan, karena proses pengadaan yang dilakukan dimulai dari identifikasi kebutuhan yang mengada-ada, maka penyusunan KAK juga hanya dilakukan setengah hati dan sekedar untuk menggugurkan kewajiban dokumen dalam penyusunan anggaran belaka.
Sering terjadi, karena sifat pekerjaan selalu berulang setiap tahun, maka KAK yang disusun hanya sekedar “save as” dari dokumen KAK tahun sebelumnya. Cukup dengan mengganti jumlah sasaran dan mencocokkan nilai anggaran dengan standar biaya terbaru bahkan dengan menyusun waktu secara asal-asalan maka KAK sudah siap dijadikan lampiran pembahasan anggaran.
Inilah yang menyebabkan proses pengadaan menjadi kacau balau, karena ruh utama pengadaan, yaitu identifikasi kebutuhan tidak tersampaikan secara jelas dan dipahami secara mendalam serta dituliskan secara terukur. Proses penyusunan KAK berhenti hanya sebatas pemenuhan persyaratan administratif dalam penganggaran.






Rencana Bisnis :

“KHASINDO”
Bisnis Oleh-Oleh Khas Indonesia


Gambaran Umum :
Rencana bisnis yang baru saya terpikirkan untuk saat ini adalah untuk menjual berbagai macam khas dari Indonesia seperti makanan, minuman, bahkan barang sekalipun. Apalagi dalam era dimana teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin hari semakin berkembang sehingga sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang bisnis pun tak bisa lepas dari pengaruh ini. Karena hal ini lah yang membuat saya terpikirkan untuk memanfaatkan hal tersebut dengan berbisnis.
Untuk melakukan bisnis ini, saya akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak penjual di berbagai daerah di Indonesia. Yang berbeda adalah saya berkeinginan untuk menekankan dengan tema tradisional asli Indonesia, bukan hasil kreasi baru ataupun yang berasal dari luar negeri.
Tujuan saya lebih berkeinginan agar semua orang Indonesia merasakan ciri khas dari masing-masing daerah, karena sebenarnya keaneka ragaman Indonesia itu sendiri bisa dijadikan senjata. Selain itu saya tidak ingin semua itu punah hanya karena tidak pernah mengenal dan diperkenalkan. Dan pasti nya sesuatu yang asli dari daerah nya akan memiliki perbedaan dan keistimewaan tersendiri. Seperti contoh nya rendang yang di produksi di Sumatera Barat memiliki cita rasa tersendiri daripada yang dibuat di rumah makan umum yang ada di daerah lain. Atau untuk contoh yang lain seperti Batik, untuk daerah Banyuwangi pasti berbeda dengan batik dari daerah Cirebon.


Regulasi dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Bisnis ini lebih mengkhususkan kepada hal yang bertemakan khas asli  daerah Indonesia agar dari kalangan berbagai umur dapat mengenal berbagai ciri khas setiap pelosok Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkenalkan berbagai makanan, minuman, bahkan barang khas setiap daerah kepada daerah yang lain, sehingga dapat melestarikan dan tidak dibiarkan punah hanya karena alasan tidak mengetahui nya.


Sumber Informasi Tentang Penawaran atau Peluang proyek TIK

Pada saat ini banyak sekali media yang dapat digunakan untuk menawarkan berbagai usaha, baik media cetak (koran, majalan, brosur, dll) sampai media elektronik (televisi, internet, dll). Disini saya menggunakan media internet khusus nya menggunakan website. Apalagi pada saat ini semakin hari para pebisnis semakin kreatif dalam mengiklankan produk dari usaha nya. Selain itu
Produk dan jasa yang saya tawarkan yaitu seperti memesan produk (makanan, minuman, barang) dari daerah yang diinginkan, dan kemudian dikirimkan ke tempat sang pemesan. Beberapa peralatan yang dibutuhkan yaitu :
·       Perangkat lengkap PC (termasuk keyboard, mouse, speaker, dll) atau Laptop
·       Printer
·       Provider Internet
·       Perangkat Pendukung (Optional)
·       Biaya tak terduga

Modal dan Keuntungan yang dibutuhkan untuk membangun usaha ini diperkirakan kurang lebih sekitar Rp. 51.900.000 , dengan rincian :
·       3 PC atau 3 Laptop = Rp. 30.000.000
·       Printer = Rp. 3.000.000
·       Internet = Rp. 1.900.000
·       Meja dan Kursi = Rp. 15.000.000
·       Biaya tak terduga = Rp. 2.000.000


Kebutuhan Dokumen yang Tertuang dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) atau TOR (Term of Reference) atau Bidiing Document    

Kerangka Acuan Kerja atau disingkat KAK adalah acuan dalam setiap pengadaan barang atau jasa yang terdiri atas:
1.   Uraian kegiatan yang dilaksanakan, yaitu latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi kegiatan, sumber pendanaan, serta jumlah tenaga yang diperlukan
2.   Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan atau pekerjaan tersebut mulai dari pengumuman, rencana pengadaan sampai dengan penyerahan barang atau jasa;
3.   Spesifikasi teknis barang atau jasa yang diadakan
4.   Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan termasuk kewajiban pajak yang harus dibebankan pada kegiatan tersebut.
Istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan KAK adalah Term Of Reference (TOR). KAK dan RAB merupakan dokumen awal yang disusun untuk penganggaran tahunan dan termasuk dalam dokumen anggaran K/L/D/I.

Komentar :
Dengan semakin berkembang nya teknologi pada saat ini, juga semakin meningkatkan akses-akses yang dapat digunakan untuk melakukan suatu kegiatan, seperti saling bertukar pesan dengan orang lain, video call dengan seseorang yang berbeda tempat dengan kita, dan bahkan dalam hal mempromosikan usaha seseorang kepada banyak orang dengan mudah. Hal ini lah yang memudahkan saya dalam memikirkan cara perencanaan untuk melakukan bisnis saya ini.
Bisnis saya ini dapat memberikan dampak positif seperti melestarikan dan memperkenalkan hal-hal yang khas dari setiap daerah sehingga semua bisa mengenali nya dan tidak asing lagi. Selain itu untuk mencegah terjadinya kepunahan dan yang lebih buruk diklaim oleh negara lain hanya karena orang-orang Indonesia sendiri tidak mengenali nya. Tapi dibalik itu pasti memiliki resiko seperti jumlah pemesan yang tidak menentu sehingga mengakibatkan perolehan laba yang tidak pasti dalam kurun waktu tertentu, serta seperti pengiriman yang tertunda ataupun tidak sampai kepada pemesan.
Serta dengan adanya regulasi dan prosedur pengadaan barang dan jasa yang berbasis TIK memberikan banyak manfaat kepada masyarakat yang pasti nya saat ini sudah merasakan seperti apa contoh nya seperti mempermudah dalam melakukan suatu proses tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

http://ragadimas.blogspot.co.id/2017/01/regulasi-dan-prosedur-pengadaan-barang.html
http://herdarizkiwanjara.blogspot.co.id/2017/01/regulasi-dan-prosedur-pengadaan-barang.html
http://hanifarazanadini.blogspot.co.id/2017/01/tugas-3-sumber-informasi-tentang.html
https://bayudwiarta.wordpress.com/2016/12/26/perancangan-bisnis-tik/
http://karinarhma.blogspot.co.id/2017/01/tugas-3-pengantar-bisnis-informatika.html