PENGANTAR
BISNIS INFORMATIKA TUGAS DAN TULISAN 2
“ASPEK
PEMASARAN PADA PT TELKOM INDONESIA”
Disusun oleh :
Nama :
Naurah Hidayah
NPM :
57414868
Kelas :
4IA08
Dosen :
Siti Saidah,SKom., MMSi
JURUSAN
TEKNIK INFOMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”,
“Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan
jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon
tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel
(fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan
dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Di luar layanan telekomunikasi, Telkom
juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi
portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES. Bisnis telekomunikasi adalah
fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan
portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan
Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal
tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di
dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Dalam meningkatkan usahanya serta
memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah
membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional
yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3
Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre
6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.PT. Telkom Juga mempunyai anak
perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana
Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:
§ Telepon
o Telepon
tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli
TELKOM di Indonesia.
o Telkom
Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA.
§ Data/Internet
o TELKOMNet
Instan, layanan akses internet dial up.
o TELKOMNet
Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan.
o Speedy,
layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL.
o e-Business
(i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb
Plazatron).
o Solusi
Enterprise- INFONET.
o TELKOMLink
DINAccess.
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin
meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah
memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media
dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi
Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran
TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan
korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan
pelanggan yang lebih baik.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa
profil dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
2. Apa
saja spesifikasi produk dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
3. Bagaimana
segmentasi produk dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
4. Apa
saja analisis situasi pasar yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk ?
5. Bagaimana
analisis pesaing dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
6. Bagaimana
strategi promosi dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
7. Apa
saja media promosi berbasis TI yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk ?
1.3. Tujuan
1. Dapat
mengetahui profil dari PT Telkom Indonesia Tbk
2. Mengetahui
spesifikasi produk yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk
3. Mengetahui
segmentasi produk yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk
4. Mengetahui
analisis situasi pasar dan memahaminya yang terjadi pada PT Telkom Indonesia
Tbk
5. Mengetahui
analisis pesaing yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk
6. Mengetahui
bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk
7. Mengetahui
apa media promosi berbasis IT yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Profil Usaha PT. Telkom
Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk (“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan Badan
Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di
Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak
(fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan
telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik
secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri
telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan
transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang
mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan
sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi
budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya
diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy
yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak
(Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi
portofolio TIME. Konsistensi kami dalam berinovasi telah berhasil memposisikan
Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul
dalam bisnis New Wave.
Visi
§ Menjadi
perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,
Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.
Misi
§ Menyediakan
layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
§ Menjaga
model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Tujuan
§ Menciptakan
posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new
wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan
layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
2. Memperkuat
dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed
wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan
investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi
solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan
layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi
di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi
pada peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan
Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business
support system, Customer support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan
struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan
transformasi budaya perusahaan.
2.2. Spesifikasi Produk PT Telkom
Indonesia Tbk
Layanan menjadi salah satu model bisnis PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan
Customer Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk kepada pelanggan
Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale (borongan) , dan Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus
mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun
sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai
New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom
Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication,
Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio
bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi
Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International
(Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyediakan
layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan
telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan
interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,
media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service
layanan e-payment dan layanan portal lainnya. Selain itu PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) menyediakan kartu seluler yang sudah melekat dengan
masyarakat yaitu Telkomsel, Kartu HALO, dan Telkom Flexi. Dan juga terdapat
pula layanan internet seperti Speedy, Indi Home, dan Wifi Id.
Berikut
adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, data, dan Internet
§ IndiHome
Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber
yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat),
Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
§ Telepon
tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di
Indonesia
§ Flexi:
layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
§ TelkomNet
Instan: layanan akses internet dial up
§ TelkomNet
Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
§ Speedy:
layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL
§ e-Business
(i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb
Plazatron)
§ Solusi
Enterprise – INFONET
§ TELKOMLink
DINAccess
§ TELKOMLink
VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
§ TELKOMNet
Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang
dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP
(MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
§ TELKOM
ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia,
merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
§ e-Health:
layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan
aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).[9]
Satelit
§ TELKOMSatelit
(Sewa Transponder)
§ TELKOMVSAT
(VSAT)
§ Palapa
A1
§ Palapa
A2
§ Palapa
B1
§ Palapa
B2
§ Palapa
B2P (bersama Satelindo)
§ Palapa
B2R
§ Palapa
B4
§ Telkom-1
§ Telkom-2
§ Telkom-3
§ Telkom-3S
Televisi berlangganan
berbasis protokol internet
§ Groovia
TV
§ UseeTV
2.3. Segmentasi Produk PT Telkom
Indonesia Tbk
PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki empat segmen operasi utama yang
dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
1. Segmen korporat
Menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya
interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center, broadband access,
usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan
institusi.
2. Segmen
perumahan
Menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV
berlangganan serta data dan internet kepada pelanggan perumahan.
3. Segmen
perorangan
Menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak
dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan.
4.
Segmen
lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung. Adapun segmen gedung ini dibagi
kedalam tiga bagian, yaitu :
a.
Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan,
agama, status perkawinan, pendidikan, etik, dan kebangsaan. Untuk produk-produk
dari PT.Telkom Indonesia, Tbk sendiri di tunjukan untuk semua kalangan
mayarakat yang belum menggunakan internet ataupun kelompok masyarkat yang ingin
memperdalam pengetahuan tentang teknologi informasi seperti : Rumah tangga,
siswa sekolah, mahasiswa. Namun untuk produk kartu seperti SIMPATI dan kartu AS
dirancang untuk segmen yang lebih luas khususnya pelanggan muda.
b.
Segmentasi geografis
Segmentasi geografis antara lain : wilayah, ukuran kota, ukuran daerah,
dan kepadatan iklim. Untuk semua produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk sampai saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia sampai ke
plosok seperti Kalimantan, Sulawesi, papua, Maluku. Karena PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk ini selalu membangun menara setiap tahun diseluruh
Indonesia. Dan pada September 2015 kemarin untuk jaringan 4G LTE dan fiber
optic sudah dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan diresmikannya
proyek Sulawesi, Maluku, papua cabel system (SMPCS) pada 10 Mei 2015.
c.
Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis ini meliputi kelas social, gaya hidup,
kepribadian, presepsi dan sikap. Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk ini ditunjukan untuk semua kalangan kelas social. Baik social menengah ke
bawah ataupun kalangan social menengah ke atas .Tetapi khusus untuk Kartu Hallo
merupakan produk dengan pemakaian tinggi.
Pada segmen consumer,
khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome sebagai salah satu
inovasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pelanggan Indihome merupakan
layanan TIMES yang terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena
mengoptimalkan sinergi Telkom Group, lingkup layanan meliputi akses internet
broadband, telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan home automation.
2.4. Analisis Situasi Pasar PT
Telkom Indonesia Tbk
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu
organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan
untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia)
untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan
dalam proses ini. Dalam makalah ini akan menggunakan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats) dan analisis PEST(EL) (Political, Economic,
Social, Technological (Environment, Law & Regulation))
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut.
Strengths (Kekuatan)
·
Telkom memiliki kekuatan
finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk melakukan investasi
peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki
jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air
sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
·
Sepanjang tahun 2008, jumlah
pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Jumlah pelanggan
akses internet broadband, sambungan tidak bergerak nirkabel dan seluler
mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan, masing-masing sebesar 168%, 100%
dan 36%. Telkom terus mendominasi pasar domestik di produk-produk: seluler,
sambungan tidak bergerak nirkabel dan akses internet broadband. Untuk produk
seluler, pangsa pasar (per 31 Desember 2008) adalah 47.0% untuk Telkomsel,
26.0% untuk Indosat, dan 19.0% untuk Excelcomindo. Jumlah pelanggan Telkomsel
sebanyak 65.3 juta, Indosat sebanyak 36.5 juta, dan Excelcomindo sebanyak 25,6
juta.
·
Pilihan produk dan cakupan
serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan strategis yang
dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom juga menyediakan landasan
yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang untuk kecepatan,
konektivitas dan pilihan yang lebih baik.
·
Dari sisi keuangan, Telkom
terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas yang
sehat. Posisi ini memperkuat kemampuan Telkom untuk mengumpulkan modal guna
pengembangan jika dan ketika dibutuhkan.
·
Sejumlah departemen dan
instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom sebagai
pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil. Telkom
tidak memberikan layanan secara cuma-cuma atau yang berbasis perusahaan
sejenis. Telkom berurusan dengan berbagai departemen dan instansi Pemerintah
sebagai pelanggan secara terpisah satu dengan lainnya.
Weakness (Kelemahan)
·
Jumlah pekerjanya terlampau
besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya.
Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan
dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan
strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak
bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
·
Langkah strategis merger
& akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak perusahaan
mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi keuangan
perusahaan. Telkom masih memerlukan waktu untuk memastikan bahwa
langkah-langkah strategis yang diambil membawa dampak positif bagi pertumbuhan
perusahaan. Dalam hal ini langkah-langkah yang diambil tersebut dapat
menimbulkan dampak negatif yang material bagi perusahaan.
·
Kepentingan Pemegang Saham
Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya.
Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali sebesar 52,47% dari jumlah saham
Telkom yang diterbitkan dan beredar serta memiliki kemampuan untuk menentukan
keputusan bagi hampir seluruh tindakan yang memerlukan persetujuan dari para
pemegang saham Telkom. Pemerintah juga merupakan pemegang satu lembar saham
Dwiwarna Telkom, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto untuk hal
tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris Telkom.
·
Kebocoran Pendapatan
berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika
terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom. Dalam operasional
pelayanan pelanggan sejak saat proses aktivasi awal sebagai pelanggan,
penggunaan fasilitas teleomunikasi, proses billing hingga proses penagihan dan
pembayaran tagihan terdapat beberapa titik potensi kebocoran pendapatan yang
disebabkan oleh kemungkinan terjadinya kelemahan kontrol pada level transaksi,
kemungkinan terlambatnya proses transaksi dan kemungkinan adanya kecurangan
yang dilakukan oleh pelanggan. Telkom telah melakukan langkah-langkah
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pendapatan melalui
peningkatan fungsi kendali pada bisnis proses yang ada saat ini,
mengimplementasikan metoda revenue assurance, menerapkan kebijakan dan prosedur
yang memadai, serta mengimplemetasikan sistem informasi atau aplikasi untuk
mencegah terjadinya kebocoran pendapatan. Namun demikian hal tersebut tidak
menjamin di kemudian hari tidak terjadi risiko kebocoran pendapatan yang jika
terjadi akan dapat menimbulkan dampak buruk pada hasil usaha Telkom.
Opportunity (Peluang)
·
Industri telekomunikasi dan
informasi akan terus memiliki peranan penting di Indonesia seiring pertumbuhan
yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh sebab
itu, inovasi dan strategi investasi didasari oleh pandangan jangka panjang
untuk menempatkan posisi Telkom di industri yang senantiasa berubah dengan
cepat serta memastikan bahwa Telkom selalu menjadi pemimpin pasar.
·
Undang-undang No. 11/2008
terkait dengan transaksi dan informasi secara elektronik, memungkinkan Telkom
dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan transaksi elektronik,
termasuk e-payment.
·
Permintaan masyarakat yang
tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu
jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki
akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi
pertumbuhan bisnis Telkom. Telkom memiliki perkembangan teknologi internet yang
sangat pesat di Indonesia.
Threats (Ancaman)
·
Masyarakat semakin menuntut
mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah
“tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya
perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan produk mobile
lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada
bisnis telepon tidak bergerak kabel. Saat ini Telkom masih menguasai 90% dari
pangsa pasar yang dan bisnis telepon tradisional dan menjadi pendapatan utama
Telkom.
·
Kondisi persaingan akan
menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk mendapatkan
pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. Semakin kompetitifnya pasar
telekomunikasi Indonesia sebagai akibat dari reformasi peraturan pemerintah.
Menurut Komisaris Utama Telkom, tekanan persaingan dan berbagai perubahan
regulasi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan pendapatan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam tiga tahun terakhir, persaingan
yang berkenaan dengan bisnis multimedia, internet, dan layanan yang terkait
dengan komunikasi data semakin ketat terutama sehubungan dengan dikeluarkannya
lisensi baru sebagai hasil dari deregulasi industri telekomunikasi Indonesia.
Telkom memperkirakan persaingan ini akan terus berlanjut dan semakin ketat.
Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang terkait dengan
komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal harga, rentang
layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan dan kualitas
layanan kepada pelanggan.
·
Reformasi menghasilkan
regulasi baru yang berlaku mulai bulan September 2000, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan persaingan dengan penghapusan monopoli, meningkatkan transparansi
dan memberi gambaran mendatang yang jelas tentang kerangka regulasi,
menciptakan peluang bagi aliansi strategis dengan mitra asing dan memfasilitasi
masuknya pemain baru dalam industri telekomunikasi.
·
Pada bulan Desember 2007,
Menkominfo mengeluarkan keputusan No. 43/2007 yang menuntut pembukaan akses
jaringan telepon tidak bergerak kabel dan jaringan telepon tidak bergerak
nirkabel untuk operator lain sebelum tenggat waktu itu apabila Indosat atau
operator berlisensi lainnya mencapai ambang batas jumlah pelanggan tertentu.
Berdasarkan keputusan ini, Telkom diwajibkan membuka akses jaringan telepon
tidak bergerak nirkabel kepada Indosat atau operator berlisensi lainnya yang
mencapai jumlah pelanggan setara 30% untuk Indosat atau 15% untuk operator lain
dari jumlah pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel Telkom. Telkom diwajibkan
pula membuka akses jaringan telepon tidak bergerak kabel dan jaringan telepon
tidak bergerak nirkabel kepada Indosat atau operator berizin lainnya yang mencapai
jumlah pelanggan layanan terminal telepon tidak bergerak kabel dan telepon
tidak bergerak nirkabel setara 15% dari gabungan pelanggan Telkom. Pada bulan
September 2007, Menkominfo menerbitkan lisensi SLI kepada Bakrie Telecom dengan
kode akses internasional ”009”. Pada tanggal 16 Desember 2008, Menkominfo juga
menerbitkan lisensi SLJJ kepada Bakrie Telecom, sehingga menambah jumlah
operator SLJJ menjadi tiga operator. Akibat hal tersebut dua operator lainnya
yaitu Telkom dan Indosat diwajibkan untuk membuka kode akses SLJJ masing-masing
untuk penyelenggara jaringan tetap tidak bergerak lokal di setiap kode area
yang memenuhi persyaratan jumlah LIS.
·
Tidak ada jaminan bahwa
situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan
kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau
yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat
ini.
·
Kemungkinan krisis keuangan
global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom. Indonesia telah
merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat, negara-negara
pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun. Beberapa
perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti
tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat
pembelanjaan konsumen, yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan Telkom.
·
Jaringan Telkom, khususnya
jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman keamanan, seperti
pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil usahanya.
·
Adanya teknologi telpon
seluler telah menggerus pendapatan Telkom dalam produk telpon tetap di rumah
(fixed phone). Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka pendapatan mereka
dari telpon rumah bisa hilang atau lenyap sama sekali dan ini sangat
membahayakan bisnis mereka, sebab sebagian besar pendapatan mereka disumbang
oleh telpon rumah. Selain itu, adanya teknologi-teknologi baru yang mulai hadir
seperti WIMAX tentu akan mengancam kelangsungan bisnis mereka jika mereka tidak
adaptif terhadap kemajuan teknologi itu.
·
Sebagai BUMN, mereka juga
relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka
lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah
kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
Analisis PEST(EL)
Analisis PEST merupakan analisis eksternal
makro-lingkungan yang akan mempengaruhi semua perusahaan. P.E.S.T. merupakan
akronim untuk Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi faktor eksternal
makro-lingkungan. Disini ditambahkan dua unsur lagi, yaitu Environment
(lingkungan) dan Law & Regulation (Hukum dan Regulasi).
Politic (Politik)
·
Peristiwa politik dan sosial
yang terjadi di Indonesia saat ini dapat memberi dampak merugikan pada kegiatan
bisnis di Indonesia. Indonesia telah mengalami proses perubahan demokrasi, yang
mengakibatkan timbulnya berbagai peristiwa sosial dan politik yang menimbulkan
ketidakpastian peta politik di Indonesia. Peristiwa ini secara umum telah
menimbulkan ketidakpastian politik, di samping gejolak sosial dan sipil yang
tercermin dengan adanya sejumlah kejadian dalam beberapa tahun terakhir.
·
Tidak ada jaminan bahwa
situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan
kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau
yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat
ini. Tidak ada jaminan bahwa Pemerintah akan seterusnya menjadi pelanggan
Telkom dan atau Telkomsel.
·
Sebagai BUMN, intervensi dari
pemerintah kadang membuat Telkom tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan
pasar.
Economic (Ekonomi)
·
Tidak ada jaminan bahwa
situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan
kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau
yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat
ini.
·
Kemungkinan krisis keuangan
global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom. Indonesia telah
merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat, negara-negara
pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun. Beberapa
perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti
tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaan
konsumen, yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan Telkom.
·
Kondisi persaingan akan
menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk mendapatkan
pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil, ditambah dengan krisis ekonomi
pada saat ini akan membuat sejumlah operator kecil untuk melakukan konsolidasi.
·
Jumlah penduduk yang besar
dan pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mendorong permintaan yang tinggi akan
layanan telekomunikasi. Industri telekomunikasi akan terus tumbuh sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan akan meningkatkan permintaan
layanan telekomunikasi.
Social (Sosial)
·
Masyarakat semakin menuntut
mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah
“tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya
perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan produk mobile
lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada
bisnis telepon tidak bergerak kabel.
Technology (Teknologi)
·
Tantangan di masa depan
adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadi perusahaan yang fokus
kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang
tepat dan yang dapat membuat seluruh insan Telkom untuk bekerja bersama secara
efektif.
·
Teknologi new wave telah
berkembang secara pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini dan sedang merubah
cara kita berkomunikasi antara satu dengan yang lain, dalam mengakses hiburan
dan pekerjaan. Walaupun Telkom mengharapkan layanan tidak bergerak kabel akan
tetap menjadi dasar bisnis untuk ke depannya, namun Telkom juga secara agresif
bertumbuh dalam bisnis new wave-nya yang telah mengubah sejumlah pilihan untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi melalui platform multimedia.
Environment (Lingkungan)
·
Indonesia rentan terhadap
bencana alam dan fenomena lain di luar kendali Telkom, yang dapat menimbulkan
ganguan serius pada bisnis Telkom dan memberi dampak merugikan pada hasil
operasi Telkom.
Beberapa daerah operasi Telkom rentan terhadap bencana
alam, seperti banjir, petir, angin puyuh, gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi, kebakaran atau peristiwa lain yang berada di luar kendali Telkom. Semua
hal di atas tersebut dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan
mengakibatkan kerusakan peralatan yang memberi dampak merugikan pada kinerja
keuangan dan hasil operasi Telkom.
Untuk mengurangi risiko-risiko di atas Telkom telah
menerapkan Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan dan telah
mengasuransikan asetnya untuk melindungi Telkom dari potensi kerugian yang
diakibatkan oleh bencana alam dan peristiwa lain yang terjadi di luar kendali
Telkom. Walaupun demikian, tidak ada jaminan bahwa pertanggungan asuransi akan
cukup melindungi Telkom dari potensi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana
alam dan kejadian lainnya di luar kendali Telkom.
Law & Regulation (Hukum
dan Regulasi)
·
Pemerintah merupakan
regulator yang membuat, menerapkan dan menegakkan peraturan yang relevan
terkait penetapan tarif. Selain itu, Pemerintah menerbitkan lisensi bagi para
operator. Pemerintah mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri Komunikasi
dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan keputusan
pelaksanaan undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup yang luas, sehingga
memberikan keleluasaan bagi kementerian untuk melaksanakan dan menegakkan
peraturan. Terkait dengan peraturan yang berlaku, “kepemilikan” saham dan satu
saham Dwiwarna yang beredar berada di bawah perlindungan Departemen Keuangan.
Sebaliknya, sesuai dengan wewenang Departemen Keuangan, Menteri Negara BUMN
menggunakan hak-hak yang diberikan dalam saham ini sebagai pemegang saham
pengendali Telkom.
·
Beberapa lisensi tertentu
mengharuskan Telkom untuk membayar biaya hak penyelenggaraan jasa
telekomunikasi yang disediakan dan biaya hak penggunaan frekuensi radio kepada
Menkominfo.
·
Sebagai BUMN, mereka juga
relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka
lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah
kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
2.5. Analisis Pesaing PT Telkom
Indonesia Tbk
Hasil analisis faktor eksternal dari industri
telekomunikasi di pasar internasional berdasarkan factor politik, legal,
ekonomi, sociocultural, ecology dan teknologi menunjukkan bahwa bisnis
telekomunikasi di pasar internasional masih menjadi peluang yang terbuka lebar
dan menjanjikan prospek bisnis yang menguntungkan. Industri telekomunikasi di
negara-negara yang menjadi tujuan ekspansi internasional Telkom pada umumnya
masih memiliki pasar yang menjanjikan meskipun kompetisi yang ada di negara
tujuan tersebut memiliki tekanan yang kuat. Tekanan ini terbentuk karena
persaingan yang kuat antara pemain di masing-masing industri, ancaman pendatang
baru, kekuatan penawaran pemasok dan kekuatan penawaran pembeli.
Faktor
sukses kunci yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam bersaing di pasar
internasional adalah sebagai berikut:
a) Jaringan
infrastruktur (network)
b) Komunitas
pelanggan
c) Inovasi
teknologi dan produk
d) Identitas
atau merk yang kuat
e) Kesiapan
sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan di pasar internasional
Hasil
analisis dari faktor internal PT Telekomunikasi Indonesia memiliki keunggulan
bersaing berkelanjutan yang berasal dari sumber daya dan kapabilitas internal
sebagai berikut:
a) Telkom
memiliki jaringan infrastruktur telekomunikasi fiber optik domestik sejumlah
76.700 km yang membentang dari Sabang sampai dengan Merauke, belum termasuk
pembangunan kabel fiber optic Palapa Ring di kawasan Papua yang masih dalam
tahap penyelesaian.
b) Memiliki
kanal distribusi yang kuat untuk menyalurkan produk dan layanan yang dimiliki,
baik dari internal (Grapari) ataupun eksternal (dealer, komunitas Indonesia,
penjualan personal)
c) Pemain
dominan di bisnis voice market domestik dengan market share terbesar (60%)
melalui layanan fixed line dan selular melalui anak usahanya yaitu Telkomsel.
d) Pemain
terbesar di bisnis layanan internet broadband di pasar domestik dimana jumlah
pelanggan di tahun 2014 sudah mencapai 40,451 juta pelanggan, termasuk
didalamnya adalah fixed broadband, mobile broadband dan Blackberry.
e) Layanan
Customer Care yang didukung oleh sistem CRM (Customer Relationship Management)
yang terintegrasi dengan sistem operasi layanan.
f) Pembentukan
Telkom Corporate University dalam kerangka untuk membangun kualitas yang siap
bersaing di bisnis internasional
g) Mempunyai
prosedur pengetesan produk (UAT) dan pengujian layanan dalam masa trial
sehingga kualitas layanan memenuhi ekspektasi pelanggan serta tim yang
bertanggungjawab untuk hal tersebut.
h) Telkom
bergabung dalam konsorsium SEA-ME-WE-5 (South East Asia – Middle East – Western
Europe 5) yang akan menghubungkan gateway internet dari Indonesia ke Timur
Tengah dan Eropa Barat serta melalui konsorsium SEA-US (South East Asia –
United States) yang menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat melalui Filipina
dan Guam dengan sistem komunikasi kabel laut.
i) Sinergi
Telkom Group dapat memberikan layanan kepada pelanggan internasional dengan
harga yang kompetitif secara end-to-end, baik untuk melayani kebutuhan
pelanggan domestik menuju ke luar negeri maupun sebaliknya
j) Penyelenggaraan
program GTP (Internasional Talent Program) untuk mempersiapkan karyawan dalam
mengelola bisnis internasional
Keunggulan
kompetitf berkelanjutan yang ada di PT Telekomunikasi Indonesia memiliki basis
diferensiasi dan cost leadership yang sama dan menjadi dasar bagi Telkom untuk
menentukan strategi bersaing di pasar internasional.
Formulasi
strategi bisnis yang sesuai untuk PT Telekomunikasi Indonesia untuk bersaing di
pasar internasional adalah strategi Best Cost Provider melalui hal-hal sebagai
berikut:
a) Diferensiasi
produk dengan kompetitor yang ada di pasar internasional
b) Harga
produk yang lebih murah dan bersaing dibandingkan dengan kompetitor (cost
leadership)
c) Pelayanan
yang memuaskan dengan membangun pusat layanan pelanggan
2.6. Strategi Promosi PT Telkom
Indonesia Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memperhatikan
setiap kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan, mengingat pelanggan agar
bersedia kembali membeli produk dan
menikmati fasilitas yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk serta selalu memperkenalkan produk barunya dengan cara menyediakan paket
internet murah bagi pengguna kartu telkomsel dan pelanggan dapat mengumpulkan
point lalu menukarkannya dengan keinginan konsumen yang tersedia di pilihan
untuk penukaran point, seperti point dapat digunakan untuk menonton bioskop di
XXI dan bisa menukarkan pulsa.
Strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telkom untuk dapat
menjadi top brand dimana salah satunya adalah produk IndiHome adalah dengan
menjalankan tools – tools IMC yang diantaranya adalah advertising. Advertising
Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara
nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan
juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk komunikasi non-personal yang
menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor
tertentu melalui media massayang bertujuan memengaruhi atau mempersuasi
khalayak agar membeli suatu produk atau jasa (Keller, 2007). Kegiatan
advertisimg yang dilakukan oleh IndiHome sebagai produk internet dari PT Telkom
adalah dengan memasang sejumlah billboard di titik – titik pusat kota, kemudia
dengan memasang spanduk serta signage disejumlah tempat yang sudah dilalui oleh
kabel optik. Pembuatan iklan secara above the line juga dilakukan oleh IndiHome
dengan menggunakan publik figur yang bertujuan agar masyarakat sebagai konsumen
aware terhadap IndiHome.
Public relations
sebagai sebuah manajemen fungsi yang membangun dan menjaga hubungan yang saling
mengutungkan antara organisasi dan publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan
atau kegagalan perusahaan (Sandra Moriarty, 2011). Public relations PT Telkom dalam hal ini membantu IndiHome
untuk dapat menjadi future intention of brand adalah dengan melaksanakan hal
yang berhubungan dengan media. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat
press relase yang akan dibagikan kepada media kemudian penulisan advertorial.
Press conference dilakukan pada saat launching IndiHome dan juga acara IndiHome
Movie Card.
Direct marketing
adalah sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan satu atau lebih media
untuk memengaruhi respon atau transaksi yang terukur di lokasi manapun, seperti
direct selling, direct mail, telemarketing, direct-action advertising,
catalogue selling dan lain-lain (Kartajaya, 2010). Kegiatan direct marketing
yang dilakukan oleh PT Telkom adalah dengan melaksanakn telemarketing.
Telemarketig dilakukan dengan menghubungin pelanggan speedy dengan menawarkan
apakah pelanggan tersebut ingin mengupgrade paket internetnya dari speedy ke
IndiHome yang memiliki kualitas yang lebih baik
Personal selling atau
penjualan personal dapat didefinisikan sebagai pendekatan empat mata
(face-to-face) dengan satu atau lebih prospek dengan tujuan menghasilkan
penjualan. Personal selling merupakan cara yang paling efektif pada proses
pembelian karena adanya proses mempengaruhi pilihan, kepercayaan dan perilaku
pelanggan di dalam membeli produk (Kartajaya, 2010). Kegiatan personal selling
yang dilakukan oleh IndiHome adalah dengan membuka booth disejumlah acara
seperti pameran komputer, saat acara pekan raya Jakarta kemudian membuka booth
diperumahan – perumahan. Hal ini memiliki tujuan yaitu masyarakat sebagai
konsumen bisa langsung melakukan experience dengan IndiHome seperti mencoba
kecepatan internet yang diberikan oleh IndiHome yang tidak buffering, selain
itu bisa langsung mencoba keunggulan IndiHome yaitu bisa mereplay kembali
tayangan 7 (tujuh) hari kebelakang dan CCTV yang bisa di akses melalui
smartphone konsumen.
WOM merupakan
komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) mengacu pada pertukaran
komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih, yang tidak
satupun merupakan sumber pemasaran (Andhanu Catur Mahendrayasa, 2014).dalam hal
ini konsumen berbagi informasi dengan teman lain mengenai penawaran produk tertentu.
Event marketing menjadi
bagian terpenting dalam komunikasi pemasaran terpadu di banyak perusahaan dan
sebagai program yang terbaik dan aktivitas untuk merek dengan hal yang terkait
seperti gaya hidup, ketertarikan, dan aktivitas
(Blech, 2009). Kegiatan event marketing yang dilakukan oleh IndiHome
adalah dengan memilki acara IndiHome Movie Card. IndiHome Movie Card
diperuntukkan bagi pelanggan IndiHome dengan menonton film yang akan nanttinya
akan menjadi box office di UseeTV. Hal ini juga memiilki tujuan bahwa IndiHome
ingin menonjolkan sisi keunggulan dari IndiHome itu sendiri, bahwa dengan
berlangganan IndiHome maka konsumen akan disungguhkan dengan channel – channel
unggulan dan tidak ada yang di lock sehinggan dapat menyaksikan tanpa harus
adanya biaya tambahan lain.
Sponsorship
adalah perusahaan mendukung suatu acara atau eventmisalnya event olahraga,
konser, atau acara amal, baik secara finansial atau menyumbangkan jasa atau
produk.Perusahaan menggunakansponsorship untuk membangun asosiasi brand dan
menaikkan nilai brand di benak konsumen.Melalui sponsorship memberikan peluang
bagi perusahaan untuk membangun citra dan reputasi dengan cara mengasosiasikan
diri mereka dengan aktivitas yang disenangi oleh konsumen (Sandra Moriarty, 2011). Sponsorship yang
dilakukan oleh IndiHome adalah dnegan mensponsori NBL Basket, yang bernama NBL
IndiHome. NBL IndiHome merupakan kegiatan pertandingan basket antar klub/regu
dengan hadiah yang disponsori oleh IndiHome. Pada kesempatan ini IndiHome juga
dapat memasang sejumlah spanduk di area pertandingan, sehingga penonton yang
menyaksikan acara tersebut secara sadar akan menyadari keberadaan IndiHome
disana. Tentunya hal ini juga menjadi keuntungan bagi IndiHoma dalam
memperkenal diri.
Dari
8 (delapan|) tools yang ada, 6 (enam) diantaranya digunakan oleh IndiHome
sebagai produk internet yang dimiliki oleh PT Telkom untuk menjadi future
intention of brand. Dari keenam tools tersebut masyarakat sudah cukup aware
akan keberadaan IndiHome sebagai layanan broadband yang memiliki perbedaan
dengan kompetitornya yaitu dengan menggunakan kabel optik.
2.7. Media Promosi Berbasi TI PT
Telkom Indonesia Tbk
Media promosi yang dapat dilakukan pada beberapa media
seperti menawarkan produk yang baru melalui iklan pada televisi dimana televisi
merupakan salah satu media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan. Selain
itu juga dapat dilakukan dengan menyebarkan nya melalui radio. Selain itu
promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan website resmi dari Telkom untuk
memberitakan produk-produk baru. Dengan menggunakan website dapat mengiklankan
produk dengan lebih lengkap dengan menampilkan spesifikasi ataupun infomasi
secara detail mengenai produk. Media yang juga penting dalam promosi adalah
dengan menyebarkan nya melalui beberapa jejaring social seperti facebook,
twitter, instagram, dll. Selain media promosi, media ini juga bias berguna
sebagai media komunikasi kepada semua orang yang tertarik. Selain itu, terdapat
media “TELKOM SOCIAL BUZZ” sebagai media promosi selain jejaring social.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau
“Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di
Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak
dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan
interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,
media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan
e-payment dan layanan portal lainnya. Selain itu PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) menyediakan kartu seluler yang sudah melekat dengan masyarakat yaitu
Telkomsel, Kartu HALO, dan Telkom Flexi. Dan juga terdapat pula layanan
internet seperti Speedy, Indi Home, dan Wifi Id.
3.2. Komentar
Menurut saya PT Telkom Indonesia merupakan salah satu
perusahaan terbesar di Indonesia dengan penjualan yang cukup luar biasa dalam
beberapa produk. PT Telkom atau dapat disebut juga Telkom group memiliki anak
perusahaan yang cukup sukses seperti salah satu nya yaitu PT Telekomunikasi
Indonesia Selular (telkomsel) yang unggul dalam menyediakan sinyal yang luas untuk
sms, telepon maupun internet di seluruh Indonesia. Selain itu ada juga produk
yang cukup unggul yaitu IndiHome Fiber yang merupakan layanan digital terdepan
menggunakan teknologi fiber optik yang menawarkan layanan Triple Play yang
terdiri dari Internet Rumah (Fixed Broadband Internet), Telepon Rumah (Fixed
Phone) dan TV Interaktif (UseeTV).
Sebagai salah satu pengguna produk dari perusahaan ini,
salah satu nya adalah menggunakan kartu telkomsel saya cukup puas dengan segala
layanan yang diberikan. Salah satu nya adalah dengan adanya layanan internet 4G
yang stabil dan lancar. Walaupun begitu sesuai dengan kepuasan yang diberikan
maka harga yang harus dibayarkan pun relative mahal. Tetapi hal tersebut bukan
menjadi penghalang untuk menikmati produk-produk yang diberikan oleh perusahaan
ini. Selain itu penggunaan indihome yang memiliki 3 fungsi sekaligus menjadi salah
satu andalan dari perusahaan ini.
DAFTAR
PUSTAKA
http://arlindandaa.blogspot.co.id/2014/05/makalah-pt-telkom-indonesia-dasar_6.html
http://marketingstrategyaddres.blogspot.co.id/2017/05/analisis-strategi-pemasaran-pada-pt.html
http://restidini.blogspot.co.id/2011/10/segmentasi-pasar.html
http://thesis.binus.ac.id/Doc/WorkingPaper/2014-2-00752-MC%20WorkingPaper001.pdf
https://gadingmahendradata.wordpress.com/2009/12/11/analisis-swot-dan-pestel-pt-telekomunikasi-indonesia-tbk
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=88957&ftyp=potongan&potongan=S2-2015-325736-concl
No comments:
Post a Comment