Wednesday, November 15, 2017

PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA - TUGAS 2

PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA TUGAS DAN TULISAN 2
“ASPEK PEMASARAN PADA PT TELKOM INDONESIA”




Disusun oleh :
Nama         : Naurah Hidayah
NPM           : 57414868
Kelas          : 4IA08
Dosen         : Siti Saidah,SKom., MMSi






JURUSAN TEKNIK INFOMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017






BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Di luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES. Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:
§  Telepon
o   Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia.
o   Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA.
§  Data/Internet
o   TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up.
o   TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan.
o   Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL.
o   e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron).
o   Solusi Enterprise- INFONET.
o   TELKOMLink DINAccess.
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.

1.2.       Rumusan Masalah
1.    Apa profil dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
2.    Apa saja spesifikasi produk dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
3.    Bagaimana segmentasi produk dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
4.    Apa saja analisis situasi pasar yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk ?
5.    Bagaimana analisis pesaing dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
6.    Bagaimana strategi promosi dari PT Telkom Indonesia Tbk ?
7.    Apa saja media promosi berbasis TI yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk ?





1.3.       Tujuan
1.    Dapat mengetahui profil dari PT Telkom Indonesia Tbk
2.    Mengetahui spesifikasi produk yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk
3.    Mengetahui segmentasi produk yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk
4.    Mengetahui analisis situasi pasar dan memahaminya yang terjadi pada PT Telkom Indonesia Tbk
5.    Mengetahui analisis pesaing yang ada pada PT Telkom Indonesia Tbk
6.    Mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk
7.    Mengetahui apa media promosi berbasis IT yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Profil Usaha PT. Telkom Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME. Konsistensi kami dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.
Visi
§  Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.
Misi
§  Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
§  Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Tujuan
§  Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Inisiatif Strategis
1.    Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
2.    Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3.    Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4.    Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5.    Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
6.    Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7.    Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
8.    Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).
9.    Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

2.2.       Spesifikasi Produk PT Telkom Indonesia Tbk
Layanan menjadi salah satu model bisnis PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale (borongan) , dan Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-payment dan layanan portal lainnya. Selain itu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) menyediakan kartu seluler yang sudah melekat dengan masyarakat yaitu Telkomsel, Kartu HALO, dan Telkom Flexi. Dan juga terdapat pula layanan internet seperti Speedy, Indi Home, dan Wifi Id.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, data, dan Internet
§  IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
§  Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia
§  Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
§  TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
§  TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
§  Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
§  e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
§  Solusi Enterprise – INFONET
§  TELKOMLink DINAccess
§  TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
§  TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
§  TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
§  e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).[9]
Satelit
§  TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
§  TELKOMVSAT (VSAT)
§  Palapa A1
§  Palapa A2
§  Palapa B1
§  Palapa B2
§  Palapa B2P (bersama Satelindo)
§  Palapa B2R
§  Palapa B4
§  Telkom-1
§  Telkom-2
§  Telkom-3
§  Telkom-3S
Televisi berlangganan berbasis protokol internet
§  Groovia TV
§  UseeTV



2.3.       Segmentasi Produk PT Telkom Indonesia Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
1.    Segmen korporat
Menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi.

2.    Segmen perumahan
Menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelanggan perumahan.

3.    Segmen perorangan
Menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan.

4.    Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung. Adapun segmen gedung ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu :
a.    Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan, agama, status perkawinan, pendidikan, etik, dan kebangsaan. Untuk produk-produk dari PT.Telkom Indonesia, Tbk sendiri di tunjukan untuk semua kalangan mayarakat yang belum menggunakan internet ataupun kelompok masyarkat yang ingin memperdalam pengetahuan tentang teknologi informasi seperti : Rumah tangga, siswa sekolah, mahasiswa. Namun untuk produk kartu seperti SIMPATI dan kartu AS dirancang untuk segmen yang lebih luas khususnya pelanggan muda.

b.    Segmentasi geografis
Segmentasi geografis antara lain : wilayah, ukuran kota, ukuran daerah, dan kepadatan iklim. Untuk semua produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sampai saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia sampai ke plosok seperti Kalimantan, Sulawesi, papua, Maluku. Karena PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini selalu membangun menara setiap tahun diseluruh Indonesia. Dan pada September 2015 kemarin untuk jaringan 4G LTE dan fiber optic sudah dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan diresmikannya proyek Sulawesi, Maluku, papua cabel system (SMPCS) pada 10 Mei 2015.

c.    Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis ini meliputi kelas social, gaya hidup, kepribadian, presepsi dan sikap. Produk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini ditunjukan untuk semua kalangan kelas social. Baik social menengah ke bawah ataupun kalangan social menengah ke atas .Tetapi khusus untuk Kartu Hallo merupakan produk dengan pemakaian tinggi.

             Pada segmen consumer, khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome sebagai salah satu inovasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pelanggan Indihome merupakan layanan TIMES yang terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group, lingkup layanan meliputi akses internet broadband, telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan home automation.

2.4.       Analisis Situasi Pasar PT Telkom Indonesia Tbk
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini. Dalam makalah ini akan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan analisis PEST(EL) (Political, Economic, Social, Technological (Environment, Law & Regulation))


Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Strengths (Kekuatan)
·       Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.

·       Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Jumlah pelanggan akses internet broadband, sambungan tidak bergerak nirkabel dan seluler mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan, masing-masing sebesar 168%, 100% dan 36%. Telkom terus mendominasi pasar domestik di produk-produk: seluler, sambungan tidak bergerak nirkabel dan akses internet broadband. Untuk produk seluler, pangsa pasar (per 31 Desember 2008) adalah 47.0% untuk Telkomsel, 26.0% untuk Indosat, dan 19.0% untuk Excelcomindo. Jumlah pelanggan Telkomsel sebanyak 65.3 juta, Indosat sebanyak 36.5 juta, dan Excelcomindo sebanyak 25,6 juta.

·       Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom juga menyediakan landasan yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang untuk kecepatan, konektivitas dan pilihan yang lebih baik.

·       Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat. Posisi ini memperkuat kemampuan Telkom untuk mengumpulkan modal guna pengembangan jika dan ketika dibutuhkan.

·       Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil. Telkom tidak memberikan layanan secara cuma-cuma atau yang berbasis perusahaan sejenis. Telkom berurusan dengan berbagai departemen dan instansi Pemerintah sebagai pelanggan secara terpisah satu dengan lainnya.

Weakness (Kelemahan)
·       Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.

·       Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi keuangan perusahaan. Telkom masih memerlukan waktu untuk memastikan bahwa langkah-langkah strategis yang diambil membawa dampak positif bagi pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini langkah-langkah yang diambil tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yang material bagi perusahaan.

·       Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali sebesar 52,47% dari jumlah saham Telkom yang diterbitkan dan beredar serta memiliki kemampuan untuk menentukan keputusan bagi hampir seluruh tindakan yang memerlukan persetujuan dari para pemegang saham Telkom. Pemerintah juga merupakan pemegang satu lembar saham Dwiwarna Telkom, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto untuk hal tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris Telkom.

·       Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom. Dalam operasional pelayanan pelanggan sejak saat proses aktivasi awal sebagai pelanggan, penggunaan fasilitas teleomunikasi, proses billing hingga proses penagihan dan pembayaran tagihan terdapat beberapa titik potensi kebocoran pendapatan yang disebabkan oleh kemungkinan terjadinya kelemahan kontrol pada level transaksi, kemungkinan terlambatnya proses transaksi dan kemungkinan adanya kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan. Telkom telah melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pendapatan melalui peningkatan fungsi kendali pada bisnis proses yang ada saat ini, mengimplementasikan metoda revenue assurance, menerapkan kebijakan dan prosedur yang memadai, serta mengimplemetasikan sistem informasi atau aplikasi untuk mencegah terjadinya kebocoran pendapatan. Namun demikian hal tersebut tidak menjamin di kemudian hari tidak terjadi risiko kebocoran pendapatan yang jika terjadi akan dapat menimbulkan dampak buruk pada hasil usaha Telkom.

Opportunity (Peluang)
·       Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, inovasi dan strategi investasi didasari oleh pandangan jangka panjang untuk menempatkan posisi Telkom di industri yang senantiasa berubah dengan cepat serta memastikan bahwa Telkom selalu menjadi pemimpin pasar.

·       Undang-undang No. 11/2008 terkait dengan transaksi dan informasi secara elektronik, memungkinkan Telkom dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan transaksi elektronik, termasuk e-payment.

·       Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom. Telkom memiliki perkembangan teknologi internet yang sangat pesat di Indonesia.

Threats (Ancaman)
·       Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan produk mobile lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada bisnis telepon tidak bergerak kabel. Saat ini Telkom masih menguasai 90% dari pangsa pasar yang dan bisnis telepon tradisional dan menjadi pendapatan utama Telkom.

·       Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. Semakin kompetitifnya pasar telekomunikasi Indonesia sebagai akibat dari reformasi peraturan pemerintah. Menurut Komisaris Utama Telkom, tekanan persaingan dan berbagai perubahan regulasi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan pendapatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam tiga tahun terakhir, persaingan yang berkenaan dengan bisnis multimedia, internet, dan layanan yang terkait dengan komunikasi data semakin ketat terutama sehubungan dengan dikeluarkannya lisensi baru sebagai hasil dari deregulasi industri telekomunikasi Indonesia. Telkom memperkirakan persaingan ini akan terus berlanjut dan semakin ketat. Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang terkait dengan komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal harga, rentang layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan dan kualitas layanan kepada pelanggan.

·       Reformasi menghasilkan regulasi baru yang berlaku mulai bulan September 2000, yang dimaksudkan untuk meningkatkan persaingan dengan penghapusan monopoli, meningkatkan transparansi dan memberi gambaran mendatang yang jelas tentang kerangka regulasi, menciptakan peluang bagi aliansi strategis dengan mitra asing dan memfasilitasi masuknya pemain baru dalam industri telekomunikasi.

·       Pada bulan Desember 2007, Menkominfo mengeluarkan keputusan No. 43/2007 yang menuntut pembukaan akses jaringan telepon tidak bergerak kabel dan jaringan telepon tidak bergerak nirkabel untuk operator lain sebelum tenggat waktu itu apabila Indosat atau operator berlisensi lainnya mencapai ambang batas jumlah pelanggan tertentu. Berdasarkan keputusan ini, Telkom diwajibkan membuka akses jaringan telepon tidak bergerak nirkabel kepada Indosat atau operator berlisensi lainnya yang mencapai jumlah pelanggan setara 30% untuk Indosat atau 15% untuk operator lain dari jumlah pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel Telkom. Telkom diwajibkan pula membuka akses jaringan telepon tidak bergerak kabel dan jaringan telepon tidak bergerak nirkabel kepada Indosat atau operator berizin lainnya yang mencapai jumlah pelanggan layanan terminal telepon tidak bergerak kabel dan telepon tidak bergerak nirkabel setara 15% dari gabungan pelanggan Telkom. Pada bulan September 2007, Menkominfo menerbitkan lisensi SLI kepada Bakrie Telecom dengan kode akses internasional ”009”. Pada tanggal 16 Desember 2008, Menkominfo juga menerbitkan lisensi SLJJ kepada Bakrie Telecom, sehingga menambah jumlah operator SLJJ menjadi tiga operator. Akibat hal tersebut dua operator lainnya yaitu Telkom dan Indosat diwajibkan untuk membuka kode akses SLJJ masing-masing untuk penyelenggara jaringan tetap tidak bergerak lokal di setiap kode area yang memenuhi persyaratan jumlah LIS.

·       Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini.

·       Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom. Indonesia telah merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat, negara-negara pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun. Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaan konsumen, yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan Telkom.

·       Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil usahanya.

·       Adanya teknologi telpon seluler telah menggerus pendapatan Telkom dalam produk telpon tetap di rumah (fixed phone). Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka pendapatan mereka dari telpon rumah bisa hilang atau lenyap sama sekali dan ini sangat membahayakan bisnis mereka, sebab sebagian besar pendapatan mereka disumbang oleh telpon rumah. Selain itu, adanya teknologi-teknologi baru yang mulai hadir seperti WIMAX tentu akan mengancam kelangsungan bisnis mereka jika mereka tidak adaptif terhadap kemajuan teknologi itu.

·       Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.

Analisis PEST(EL)
Analisis PEST merupakan analisis eksternal makro-lingkungan yang akan mempengaruhi semua perusahaan. P.E.S.T. merupakan akronim untuk Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi faktor eksternal makro-lingkungan. Disini ditambahkan dua unsur lagi, yaitu Environment (lingkungan) dan Law & Regulation (Hukum dan Regulasi).
Politic (Politik)
·       Peristiwa politik dan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini dapat memberi dampak merugikan pada kegiatan bisnis di Indonesia. Indonesia telah mengalami proses perubahan demokrasi, yang mengakibatkan timbulnya berbagai peristiwa sosial dan politik yang menimbulkan ketidakpastian peta politik di Indonesia. Peristiwa ini secara umum telah menimbulkan ketidakpastian politik, di samping gejolak sosial dan sipil yang tercermin dengan adanya sejumlah kejadian dalam beberapa tahun terakhir.

·       Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini. Tidak ada jaminan bahwa Pemerintah akan seterusnya menjadi pelanggan Telkom dan atau Telkomsel.

·       Sebagai BUMN, intervensi dari pemerintah kadang membuat Telkom tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.

Economic (Ekonomi)
·       Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini.

·       Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom. Indonesia telah merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat, negara-negara pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun. Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaan konsumen, yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan Telkom.

·       Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil, ditambah dengan krisis ekonomi pada saat ini akan membuat sejumlah operator kecil untuk melakukan konsolidasi.

·       Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. Industri telekomunikasi akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan akan meningkatkan permintaan layanan telekomunikasi.

Social (Sosial)
·       Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan produk mobile lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada bisnis telepon tidak bergerak kabel.

Technology (Teknologi)
·       Tantangan di masa depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadi perusahaan yang fokus kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang dapat membuat seluruh insan Telkom untuk bekerja bersama secara efektif.

·       Teknologi new wave telah berkembang secara pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini dan sedang merubah cara kita berkomunikasi antara satu dengan yang lain, dalam mengakses hiburan dan pekerjaan. Walaupun Telkom mengharapkan layanan tidak bergerak kabel akan tetap menjadi dasar bisnis untuk ke depannya, namun Telkom juga secara agresif bertumbuh dalam bisnis new wave-nya yang telah mengubah sejumlah pilihan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi melalui platform multimedia.
Environment (Lingkungan)
·       Indonesia rentan terhadap bencana alam dan fenomena lain di luar kendali Telkom, yang dapat menimbulkan ganguan serius pada bisnis Telkom dan memberi dampak merugikan pada hasil operasi Telkom.
Beberapa daerah operasi Telkom rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, petir, angin puyuh, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran atau peristiwa lain yang berada di luar kendali Telkom. Semua hal di atas tersebut dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan mengakibatkan kerusakan peralatan yang memberi dampak merugikan pada kinerja keuangan dan hasil operasi Telkom.
Untuk mengurangi risiko-risiko di atas Telkom telah menerapkan Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan dan telah mengasuransikan asetnya untuk melindungi Telkom dari potensi kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan peristiwa lain yang terjadi di luar kendali Telkom. Walaupun demikian, tidak ada jaminan bahwa pertanggungan asuransi akan cukup melindungi Telkom dari potensi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam dan kejadian lainnya di luar kendali Telkom.

Law & Regulation (Hukum dan Regulasi)
·       Pemerintah merupakan regulator yang membuat, menerapkan dan menegakkan peraturan yang relevan terkait penetapan tarif. Selain itu, Pemerintah menerbitkan lisensi bagi para operator. Pemerintah mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan keputusan pelaksanaan undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup yang luas, sehingga memberikan keleluasaan bagi kementerian untuk melaksanakan dan menegakkan peraturan. Terkait dengan peraturan yang berlaku, “kepemilikan” saham dan satu saham Dwiwarna yang beredar berada di bawah perlindungan Departemen Keuangan. Sebaliknya, sesuai dengan wewenang Departemen Keuangan, Menteri Negara BUMN menggunakan hak-hak yang diberikan dalam saham ini sebagai pemegang saham pengendali Telkom.

·       Beberapa lisensi tertentu mengharuskan Telkom untuk membayar biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disediakan dan biaya hak penggunaan frekuensi radio kepada Menkominfo.

·       Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.

2.5.       Analisis Pesaing PT Telkom Indonesia Tbk
Hasil analisis faktor eksternal dari industri telekomunikasi di pasar internasional berdasarkan factor politik, legal, ekonomi, sociocultural, ecology dan teknologi menunjukkan bahwa bisnis telekomunikasi di pasar internasional masih menjadi peluang yang terbuka lebar dan menjanjikan prospek bisnis yang menguntungkan. Industri telekomunikasi di negara-negara yang menjadi tujuan ekspansi internasional Telkom pada umumnya masih memiliki pasar yang menjanjikan meskipun kompetisi yang ada di negara tujuan tersebut memiliki tekanan yang kuat. Tekanan ini terbentuk karena persaingan yang kuat antara pemain di masing-masing industri, ancaman pendatang baru, kekuatan penawaran pemasok dan kekuatan penawaran pembeli. 
Faktor sukses kunci yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam bersaing di pasar internasional adalah sebagai berikut:
a)    Jaringan infrastruktur (network)
b)    Komunitas pelanggan
c)    Inovasi teknologi dan produk
d)    Identitas atau merk yang kuat
e)    Kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan di pasar internasional

Hasil analisis dari faktor internal PT Telekomunikasi Indonesia memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan yang berasal dari sumber daya dan kapabilitas internal sebagai berikut:
a)    Telkom memiliki jaringan infrastruktur telekomunikasi fiber optik domestik sejumlah 76.700 km yang membentang dari Sabang sampai dengan Merauke, belum termasuk pembangunan kabel fiber optic Palapa Ring di kawasan Papua yang masih dalam tahap penyelesaian.
b)    Memiliki kanal distribusi yang kuat untuk menyalurkan produk dan layanan yang dimiliki, baik dari internal (Grapari) ataupun eksternal (dealer, komunitas Indonesia, penjualan personal) 
c)    Pemain dominan di bisnis voice market domestik dengan market share terbesar (60%) melalui layanan fixed line dan selular melalui anak usahanya yaitu Telkomsel.
d)    Pemain terbesar di bisnis layanan internet broadband di pasar domestik dimana jumlah pelanggan di tahun 2014 sudah mencapai 40,451 juta pelanggan, termasuk didalamnya adalah fixed broadband, mobile broadband dan Blackberry.
e)    Layanan Customer Care yang didukung oleh sistem CRM (Customer Relationship Management) yang terintegrasi dengan sistem operasi layanan.
f)     Pembentukan Telkom Corporate University dalam kerangka untuk membangun kualitas yang siap bersaing di bisnis internasional
g)    Mempunyai prosedur pengetesan produk (UAT) dan pengujian layanan dalam masa trial sehingga kualitas layanan memenuhi ekspektasi pelanggan serta tim yang bertanggungjawab untuk hal tersebut.
h)    Telkom bergabung dalam konsorsium SEA-ME-WE-5 (South East Asia – Middle East – Western Europe 5) yang akan menghubungkan gateway internet dari Indonesia ke Timur Tengah dan Eropa Barat serta melalui konsorsium SEA-US (South East Asia – United States) yang menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat melalui Filipina dan Guam dengan sistem komunikasi kabel laut.
i)      Sinergi Telkom Group dapat memberikan layanan kepada pelanggan internasional dengan harga yang kompetitif secara end-to-end, baik untuk melayani kebutuhan pelanggan domestik menuju ke luar negeri maupun sebaliknya
j)     Penyelenggaraan program GTP (Internasional Talent Program) untuk mempersiapkan karyawan dalam mengelola bisnis internasional
Keunggulan kompetitf berkelanjutan yang ada di PT Telekomunikasi Indonesia memiliki basis diferensiasi dan cost leadership yang sama dan menjadi dasar bagi Telkom untuk menentukan strategi bersaing di pasar internasional.
Formulasi strategi bisnis yang sesuai untuk PT Telekomunikasi Indonesia untuk bersaing di pasar internasional adalah strategi Best Cost Provider melalui hal-hal sebagai berikut:
a)    Diferensiasi produk dengan kompetitor yang ada di pasar internasional
b)    Harga produk yang lebih murah dan bersaing dibandingkan dengan kompetitor (cost leadership)
c)    Pelayanan yang memuaskan dengan membangun pusat layanan pelanggan

2.6.       Strategi Promosi PT Telkom Indonesia Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan, mengingat pelanggan agar bersedia kembali membeli  produk dan menikmati fasilitas yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk serta selalu memperkenalkan produk barunya dengan cara menyediakan paket internet murah bagi pengguna kartu telkomsel dan pelanggan dapat mengumpulkan point lalu menukarkannya dengan keinginan konsumen yang tersedia di pilihan untuk penukaran point, seperti point dapat digunakan untuk menonton bioskop di XXI dan bisa menukarkan pulsa.
Strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telkom untuk dapat menjadi top brand dimana salah satunya adalah produk IndiHome adalah dengan menjalankan tools – tools IMC yang diantaranya adalah advertising. Advertising Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk komunikasi non-personal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massayang bertujuan memengaruhi atau mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa (Keller, 2007). Kegiatan advertisimg yang dilakukan oleh IndiHome sebagai produk internet dari PT Telkom adalah dengan memasang sejumlah billboard di titik – titik pusat kota, kemudia dengan memasang spanduk serta signage disejumlah tempat yang sudah dilalui oleh kabel optik. Pembuatan iklan secara above the line juga dilakukan oleh IndiHome dengan menggunakan publik figur yang bertujuan agar masyarakat sebagai konsumen aware terhadap IndiHome.
Public relations sebagai sebuah manajemen fungsi yang membangun dan menjaga hubungan yang saling mengutungkan antara organisasi dan publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan atau kegagalan perusahaan (Sandra Moriarty, 2011). Public relations  PT Telkom dalam hal ini membantu IndiHome untuk dapat menjadi future intention of brand adalah dengan melaksanakan hal yang berhubungan dengan media. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat press relase yang akan dibagikan kepada media kemudian penulisan advertorial. Press conference dilakukan pada saat launching IndiHome dan juga acara IndiHome Movie Card.
Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan satu atau lebih media untuk memengaruhi respon atau transaksi yang terukur di lokasi manapun, seperti direct selling, direct mail, telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling dan lain-lain (Kartajaya, 2010). Kegiatan direct marketing yang dilakukan oleh PT Telkom adalah dengan melaksanakn telemarketing. Telemarketig dilakukan dengan menghubungin pelanggan speedy dengan menawarkan apakah pelanggan tersebut ingin mengupgrade paket internetnya dari speedy ke IndiHome yang memiliki kualitas yang lebih baik
Personal selling atau penjualan personal dapat didefinisikan sebagai pendekatan empat mata (face-to-face) dengan satu atau lebih prospek dengan tujuan menghasilkan penjualan. Personal selling merupakan cara yang paling efektif pada proses pembelian karena adanya proses mempengaruhi pilihan, kepercayaan dan perilaku pelanggan di dalam membeli produk (Kartajaya, 2010). Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh IndiHome adalah dengan membuka booth disejumlah acara seperti pameran komputer, saat acara pekan raya Jakarta kemudian membuka booth diperumahan – perumahan. Hal ini memiliki tujuan yaitu masyarakat sebagai konsumen bisa langsung melakukan experience dengan IndiHome seperti mencoba kecepatan internet yang diberikan oleh IndiHome yang tidak buffering, selain itu bisa langsung mencoba keunggulan IndiHome yaitu bisa mereplay kembali tayangan 7 (tujuh) hari kebelakang dan CCTV yang bisa di akses melalui smartphone konsumen.
         WOM merupakan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih, yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran (Andhanu Catur Mahendrayasa, 2014).dalam hal ini konsumen berbagi informasi dengan teman lain  mengenai penawaran produk tertentu.
Event marketing menjadi bagian terpenting dalam komunikasi pemasaran terpadu di banyak perusahaan dan sebagai program yang terbaik dan aktivitas untuk merek dengan hal yang terkait seperti gaya hidup, ketertarikan, dan aktivitas  (Blech, 2009). Kegiatan event marketing yang dilakukan oleh IndiHome adalah dengan memilki acara IndiHome Movie Card. IndiHome Movie Card diperuntukkan bagi pelanggan IndiHome dengan menonton film yang akan nanttinya akan menjadi box office di UseeTV. Hal ini juga memiilki tujuan bahwa IndiHome ingin menonjolkan sisi keunggulan dari IndiHome itu sendiri, bahwa dengan berlangganan IndiHome maka konsumen akan disungguhkan dengan channel – channel unggulan dan tidak ada yang di lock sehinggan dapat menyaksikan tanpa harus adanya biaya tambahan lain.
Sponsorship adalah perusahaan mendukung suatu acara atau eventmisalnya event olahraga, konser, atau acara amal, baik secara finansial atau menyumbangkan jasa atau produk.Perusahaan menggunakansponsorship untuk membangun asosiasi brand dan menaikkan nilai brand di benak konsumen.Melalui sponsorship memberikan peluang bagi perusahaan untuk membangun citra dan reputasi dengan cara mengasosiasikan diri mereka dengan aktivitas yang disenangi oleh konsumen  (Sandra Moriarty, 2011). Sponsorship yang dilakukan oleh IndiHome adalah dnegan mensponsori NBL Basket, yang bernama NBL IndiHome. NBL IndiHome merupakan kegiatan pertandingan basket antar klub/regu dengan hadiah yang disponsori oleh IndiHome. Pada kesempatan ini IndiHome juga dapat memasang sejumlah spanduk di area pertandingan, sehingga penonton yang menyaksikan acara tersebut secara sadar akan menyadari keberadaan IndiHome disana. Tentunya hal ini juga menjadi keuntungan bagi IndiHoma dalam memperkenal diri.

Dari 8 (delapan|) tools yang ada, 6 (enam) diantaranya digunakan oleh IndiHome sebagai produk internet yang dimiliki oleh PT Telkom untuk menjadi future intention of brand. Dari keenam tools tersebut masyarakat sudah cukup aware akan keberadaan IndiHome sebagai layanan broadband yang memiliki perbedaan dengan kompetitornya yaitu dengan menggunakan kabel optik.

2.7.       Media Promosi Berbasi TI PT Telkom Indonesia Tbk
Media promosi yang dapat dilakukan pada beberapa media seperti menawarkan produk yang baru melalui iklan pada televisi dimana televisi merupakan salah satu media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menyebarkan nya melalui radio. Selain itu promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan website resmi dari Telkom untuk memberitakan produk-produk baru. Dengan menggunakan website dapat mengiklankan produk dengan lebih lengkap dengan menampilkan spesifikasi ataupun infomasi secara detail mengenai produk. Media yang juga penting dalam promosi adalah dengan menyebarkan nya melalui beberapa jejaring social seperti facebook, twitter, instagram, dll. Selain media promosi, media ini juga bias berguna sebagai media komunikasi kepada semua orang yang tertarik. Selain itu, terdapat media “TELKOM SOCIAL BUZZ” sebagai media promosi selain jejaring social.

















BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based managed service layanan e-payment dan layanan portal lainnya. Selain itu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) menyediakan kartu seluler yang sudah melekat dengan masyarakat yaitu Telkomsel, Kartu HALO, dan Telkom Flexi. Dan juga terdapat pula layanan internet seperti Speedy, Indi Home, dan Wifi Id.

3.2.       Komentar
Menurut saya PT Telkom Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan penjualan yang cukup luar biasa dalam beberapa produk. PT Telkom atau dapat disebut juga Telkom group memiliki anak perusahaan yang cukup sukses seperti salah satu nya yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Selular (telkomsel) yang unggul dalam menyediakan sinyal yang luas untuk sms, telepon maupun internet di seluruh Indonesia. Selain itu ada juga produk yang cukup unggul yaitu IndiHome Fiber yang merupakan layanan digital terdepan menggunakan teknologi fiber optik yang menawarkan layanan Triple Play yang terdiri dari Internet Rumah (Fixed Broadband Internet), Telepon Rumah (Fixed Phone) dan TV Interaktif (UseeTV).
Sebagai salah satu pengguna produk dari perusahaan ini, salah satu nya adalah menggunakan kartu telkomsel saya cukup puas dengan segala layanan yang diberikan. Salah satu nya adalah dengan adanya layanan internet 4G yang stabil dan lancar. Walaupun begitu sesuai dengan kepuasan yang diberikan maka harga yang harus dibayarkan pun relative mahal. Tetapi hal tersebut bukan menjadi penghalang untuk menikmati produk-produk yang diberikan oleh perusahaan ini. Selain itu penggunaan indihome yang memiliki 3 fungsi sekaligus menjadi salah satu andalan dari perusahaan ini.


DAFTAR PUSTAKA

http://arlindandaa.blogspot.co.id/2014/05/makalah-pt-telkom-indonesia-dasar_6.html
http://marketingstrategyaddres.blogspot.co.id/2017/05/analisis-strategi-pemasaran-pada-pt.html
http://restidini.blogspot.co.id/2011/10/segmentasi-pasar.html
http://thesis.binus.ac.id/Doc/WorkingPaper/2014-2-00752-MC%20WorkingPaper001.pdf
https://gadingmahendradata.wordpress.com/2009/12/11/analisis-swot-dan-pestel-pt-telekomunikasi-indonesia-tbk
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=88957&ftyp=potongan&potongan=S2-2015-325736-concl






No comments:

Post a Comment